Bagi para pecinta jam tangan mewah, Rolex selalu menjadi simbol prestise dan ketangguhan. Di antara berbagai model yang ditawarkan, Sky-Dweller dan Daytona sering menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari perpaduan antara gaya, fungsi, dan nilai investasi.

Namun, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda—Sky-Dweller hadir sebagai jam tangan perjalanan dengan fitur kalender tahunan yang kompleks, sementara Daytona dikenal sebagai kronograf ikonik yang lahir dari dunia balap.

Jadi, mana yang lebih cocok untuk Watches Lovers? Apakah Anda lebih membutuhkan jam tangan yang andal untuk menemani perjalanan lintas zona waktu, atau sebuah kronograf sport klasik yang sarat dengan sejarah motorsport?

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara Rolex Sky-Dweller dan Daytona, membantu Anda menemukan pilihan yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda.

Desain dan Estetika

Rolex Sky-Dweller

Rolex Sky-Dweller adalah jam tangan mewah dengan desain kompleks yang menggabungkan estetika klasik khas Rolex dengan fitur teknis canggih. Sky-Dweller memiliki case dengan diameter 42mm, lebih besar dibandingkan model klasik seperti Datejust atau Day-Date, tetapi tetap mempertahankan kesan elegan. Case ini tersedia dalam berbagai material premium, termasuk Oystersteel (Stainless Steel 904L) dan Emas Kuning, Putih, atau Everose Gold.

Bagian belakang case menggunakan konstruksi Oyster yang tertutup rapat, memberikan ketahanan air hingga 100 meter (330 kaki), menjadikannya cocok untuk penggunaan sehari-hari.

Salah satu elemen desain paling khas dari Sky-Dweller adalah bezel beralur yang tidak hanya memperkuat estetika klasik Rolex tetapi juga memiliki fungsi teknis. Bezel ini dilengkapi dengan Ring Command, yaitu sistem mekanis inovatif yang memungkinkan pengguna mengatur zona waktu kedua, kalender tahunan, dan waktu utama hanya dengan memutar bezel dan menyesuaikan crown.

Sky-Dweller tersedia dengan beberapa pilihan strap atau bracelet yang mengutamakan kenyamanan dan gaya. Seperti Oyster, Jubilee, dan Oysterflex. Semua bracelet dilengkapi dengan Oysterclasp dan Easylink extension system, memungkinkan penyesuaian panjang bracelet hingga 5mm untuk kenyamanan pengguna.

Rolex Daytona

Rolex Daytona merupakan jam tangan kronograf yang dikenal karena desainnya yang elegan dan sporty. Model ini telah berevolusi sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1963, namun untuk proporsi keseluruhannya hampir sama dengan model pertamanya.

Casing Rolex Daytona memiliki ukuran 40 mm, proporsi yang sempurna untuk pergelangan tangan berbagai ukuran. Jam tangan ini tersedia dalam berbagai material, termasuk Oystersteel, Titanium, dan emas. Salah satu ciri khas utama Rolex Daytona adalah bezel tachymeternya, yang digunakan untuk mengukur kecepatan berdasarkan waktu tempuh dalam satuan kilometer atau mil per jam. Bezel ini tersedia dalam beberapa varian, Bezel keramik maupun Bezel logam. Angka dan skala pada bezel sering kali diisi dengan PVD (Physical Vapor Deposition) platinum untuk memberikan kontras dan kejelasan yang lebih tinggi.

Fitur dan Mekanisme

Rolex Sky-Dweller

Sejak tahun 2023, Rolex Sky-Dweller menggunakan Calibre 9002, yaitu movement mekanis otomatis yang dikembangkan dan diproduksi sendiri oleh Rolex. Movement ini merupakan penyempurnaan dari Calibre 9001 yang diperkenalkan saat Sky-Dweller pertama kali dirilis pada 2012.

Beberapa fitur utama yang dimiliki oleh Sky-Dweller diantaranya adalah Dual Time Zone atau Tampilan Waktu Ganda. Waktu lokal ditunjukkan oleh jarum jam, menit, dan detik utama. Sedangkan waktu referensi ditampilkan melalui cakram 24 jam yang berputar di tengah dial. Ini memungkinkan pemiliknya melihat perbedaan waktu secara instan, terutama bagi mereka yang sering bepergian lintas zona waktu.

Selain itu Rolex Sky-Dweller dilengkapi dengan sistem kalender tahunan canggih yang disebut Saros. Kalender ini secara otomatis membedakan antara bulan yang memiliki 30 dan 31 hari, sehingga pemiliknya hanya perlu menyesuaikan tanggal sekali dalam setahun.
Untuk mengatur semua fitur tersebut dipasangi ing Command Bezel, sebuah sistem interaktif yang memungkinkan pemiliknya mengatur berbagai fungsi jam hanya dengan memutar bezel. Bezel dapat diputar ke tiga posisi berbeda, masing-masing untuk mengatur waktu lokal, waktu referensi, dan tanggal. Setelah memilih mode yang diinginkan, pemilik cukup memutar crown untuk melakukan penyesuaian.

Rolex Daytona

Semenjak tahun 2023, Rolex Daytona terbaru menggunakan kaliber 4131, sebuah movement otomatis penerus kaliber 4130 yang telah digunakan sejak tahun 2000. Kaliber 4131 menawarkan peningkatan dalam efisiensi energi dan stabilitas, berkat Chronergy escapement, sebuah inovasi Rolex yang meningkatkan efisiensi mekanisme pemakaian daya hingga 15%.

Movement ini juga memiliki parachrom hairspring, material eksklusif yang lebih tahan terhadap guncangan dan perubahan suhu, serta rotor otomatis bidirectional yang memastikan pengisian daya lebih optimal saat jam dipakai sehari-hari. Dengan cadangan daya sekitar 72 jam, Rolex Daytona tetap berjalan akurat meskipun tidak digunakan selama beberapa hari.

Sebagai bagian dari standar ketat Rolex, Daytona telah melalui pengujian Superlative Chronometer, yang berarti jam ini memiliki akurasi lebih tinggi dari standar COSC, dengan deviasi hanya ±2 detik per hari. Mekanisme kronografnya menggunakan vertical clutch dan column wheel, yang memastikan pengoperasian lebih halus, mengurangi keausan, serta meningkatkan presisi saat memulai atau menghentikan stopwatch.
Nilai Investasi

Rolex Sky-Dweller

Saat pertama kali dirilis tahun 2012, harga retail Rolex Sky-Dweller dalam versi emas 18k berkisar antara Rp 626,050,000 hingga Rp 790,800,000, tergantung materialnya. Pada tahun 2017, Rolex memperkenalkan versi Sky-Dweller dalam material stainless steel dengan bezel emas putih, yang lebih terjangkau dengan harga retail sekitar Rp 237,240,000.

Pada versi pre-owned, harga Sky-Dweller malah terus melonjak. Misalnya, model Sky-Dweller ref. 326934 stainless steel & white gold bezel yang dirilis pada 2017 dengan harga retail Rp 237,240,000, kini di tahun 2024 dijual di pasar pre-owned dengan kisaran Rp 400,000,000 hingga Rp 500,000,000, tergantung kondisi dan kelengkapannya. Model berbahan emas solid bahkan mengalami apresiasi lebih tinggi lagi terutama karena Rolex semakin membatasi produksi jam berbahan precious metal.

Rolex Daytona

Rolex Daytona telah mengalami peningkatan nilai investasi yang signifikan sejak diperkenalkan pada tahun 1963. Berkat Endorsement dari aktor dan pembalap Paul Newman telah meningkatkan daya tarik dari jam tangan ini. Pada tahun 2017, Rolex Daytona Ref. 6239 milik Paul Newman terjual seharga $17,8 juta, menjadikannya salah satu jam tangan termahal yang pernah dilelang.

Selain itu, Rolex Daytona "John Player Special" Ref. 6264 terjual seharga $1,54 juta pada tahun 2020, menunjukkan apresiasi nilai yang luar biasa untuk model langka ini.
Pada tahun 2023, Rolex mengumumkan kenaikan harga rata-rata sekitar 2,5% untuk berbagai modelnya, termasuk Daytona. Kenaikan ini dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas, serta faktor inflasi dan fluktuasi nilai tukar.

Kenyamanan Pemakaian

Rolex Sky-Dweller

Dengan diameter 42 mm, ukuran ini sempat dianggap cukup besar dibandingkan model Rolex klasik lainnya. Namun, desain casing Oyster yang ergonomis serta lengkungan lug yang proporsional memastikan jam ini tetap nyaman di pergelangan tangan, bahkan untuk pemakaian jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, Rolex terus menyempurnakan desainnya, dengan menyesuaikan bobot dan keseimbangan jam agar tetap nyaman digunakan sehari-hari.

Hal ini berkat penggunaan material premium seperti Oystersteel yang selain memberikan tampilan mewah juga meningkatkan kenyamanan pemakaian.

Rolex Daytona

Pada generasi awal, Daytona menggunakan rivet bracelet yang ringan tetapi kurang kokoh. Memasuki tahun 2000-an dengan referensi 116520, Rolex memperkenalkan solid Oyster bracelet dengan Easylink extension system, memungkinkan pemakai menyesuaikan panjang bracelet hingga 5mm untuk kenyamanan optimal dalam berbagai kondisi.

Perubahan signifikan lainnya terjadi pada tahun 2017, ketika Rolex memperkenalkan Daytona dengan strap Oysterflex (Ref. 116515LN & 116519LN). Ini adalah strap elastomer yang diperkuat dengan lembaran logam fleksibel, memberikan kombinasi sempurna antara kenyamanan karet dan ketahanan logam. Sistem ini mengurangi tekanan di pergelangan tangan dan memungkinkan pergerakan yang lebih alami dibandingkan bracelet baja atau emas biasa.

Selain bracelet, material casing juga mengalami evolusi untuk meningkatkan kenyamanan. Daytona modern banyak menggunakan Oystersteel 904L, yang lebih halus di kulit dan lebih tahan korosi dibandingkan baja standar. Bahkan pada model eksklusif seperti Daytona dengan casing Cerachrom (Ref. 116500LN), Rolex memperkenalkan bezel keramik yang lebih ringan dibandingkan bezel baja, yang mampu mengurangi bobot keseluruhan tanpa mengorbankan daya tahannya.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Cocok Untuk Dibeli?

Pilih Rolex Sky-Dweller jika Anda sering bepergian lintas zona waktu dan membutuhkan jam tangan dengan fitur dual time zone serta kalender tahunan yang kompleks. Desainnya yang elegan dan material premium menjadikannya pilihan ideal bagi para profesional atau pebisnis yang menginginkan perpaduan antara fungsi dan kemewahan.

Sementara itu, Rolex Daytona lebih cocok bagi pecinta motorsport atau mereka yang menginginkan kronograf ikonik dengan nilai historis dan investasi tinggi. Dengan desain sporty, bezel tachymeter, serta mekanisme kronograf presisi, Daytona adalah pilihan sempurna bagi yang mengutamakan performa dan keanggunan dalam satu paket.

Temukan Rolex Sky-Dweller dan Rolex Daytona asli hanya di Watches Trader, tempat terbaik untuk mendapatkan jam tangan mewah dengan kualitas dan keaslian terjamin 100 persen. Kami juga melayani pengiriman hingga seluruh Indonesia jika Anda berdomisili sangat jauh dari tempat kami. Yuk, belanja jam tangan mewah hanya di Watches Trader!